Ring Satu: Langkah Saya Berinvestasi

Banyak yang menyangka memulai investasi memerlukan modal yang besar. Setiap kali saya berbincang mengenai investasi, tidak sedikit teman yang berpikiran bahwa investasi adalah kata-kata yang hanya "boleh" digunakan untuk orang-orang kaya. 

Padahal tidak demikian. Menurut saya investasi merupakan mindset; bentuk dari mentalitas kita. 

Dari mana memulai investasi? Saya sendiri memulainya hanya dengan uang 30 juta. Uang tersebut saya gunakan untuk membeli tanah prospektif. Adapun tanda-tanda dari tanah prospektif dapat kita ketahui dengan berbagai cara. 

Pertama dengan melihat tata ruang. Kita bisa mendapatkannya di Badan Penanaman Modal ataupun pemda setempat. Kedua dengan adanya berbagai pembangunan. Misalnya ada pabrik-pabrik baru. Nah kalau sudah seperti itu dapat dipastikan daerah tersebut akan berkembang dengan pesat. 

Daerah-daerah itu biasanya menjadi incaran para investor tanah. Biasanya harga masih sangat murah. Tetapi kurang dari satu tahun harga sudah berubah drastis. Selain para investor tanah, para pengusaha juga turut andil dalam mendongkrak harga.

Pengusaha-pengusaha yang pabriknya berada di daerah penyangga seperti Tangerang dan Bekasi, akan melirik tanah lain di daerah. Pertimbangan mereka adalah UMR yang relatif lebih rendah dibandingkan daerah perkotaan. Dengan begitu mereka dapat menekan ongkos produksi. Terlebih pabrik-pabrik yang menggunakan banyak tenaga manusia, seperti tekstil.

Galilah berbagai informasi mengenai seluk beluk kondisi daerah tertentu. Meskipun memakan waktu, sedikit riset yang kita lakukan dapat mencegah kita dari keputusan yang salah. Misalnya salah prediksi.

Bagaimana memulai investarsi properti?

Kenali juga zona-zona atau yang biasa saya sebut dengan "ring." Misalnya "ring" satu adalah zona yang paling dekat dengan pintu tol. Ring dua lebih jauh lagi, namun akses sudah sangat baik. Ring tiga merupakan daerah terluar dari pusat akses... demikian seterusnya. 

Mengenali zona-zona tersebut dapat mempercepat hasil investasi. Untuk lebih jelasnya simak penjelasan berikut. 

Pertama kali investasi, saya beli tanah di ring satu, yaitu tanah yang paling dekat dengan akses. Dalam setahun biasanya harga tanah tersebut langsung melonjak naik karena pabrik-pabrik lebih memilih zona tersebut. 

Jual-lah tanah di ring satu tersebut. Biasanya harga jual adalah 3 kali lipat dari harga belinya, bahkan lebih. Uang dari hasil penjualan tersebut dibelikan tanah di ring dua. Tanah ring dua ini lebih murah daripada ring satu sehingga Anda bisa mendapatkan lahan yang lebih luas.

Dengan langkah-langkah tersebut, Anda sudah melipatgandakan nilai investasi (kekayaan) Anda dengan sangat cepat. 

Sediakan uang untuk kebutuhan sehari-hari. Sisanya Anda dapatkan investasikan lagi di tanah, baik di ring dua maupun di ring tiga. Cukup mudah bukan?